Selasa, 15 Mei 2012

Hortikultura (Pemanfaatan Biji Jarak Pagar Sebagai Biodiesel Pengganti Bahan Bakar Fosil)


Pemanfaatan Biji Jarak Pagar Sebagai Biodiesel Pengganti Bahan Bakar Fosil
Oleh,
A.A. Gede Bayu Teja Pramana
NIM. 0713041015

Abstrak
Jatropha curcas (Jatropha curcas L.) adalah tanaman yang bijinya mengandung minyak yang dapat dipergunakan secara langsung sebagai bahan bakar pada lampu minyak dan kompor kerosen, dan selanjutnya dapat diproses sebagai biodiesel sebagai pengganti solar, juga berguna sebagai satu keanekaragaman bahan baku dari perobatan, pembuatan sabun, cat, dan kosmetik. Perkembangan dan perbanyakannya mudah, dapat dengan biji, stek maupun kultur jaringan. Biodiesel ini dapat digunakan, baik secara murni maupun dicampur dengan petrodiesel tanpa terjadi perubahan terhadap mesin diesel kendaran atau mesin yang menggunakannya. Hal ini disebabkan biodiesel bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak diesel atau solar. Biodiesel ini juga lebih ramah lingkungan, dapat diperbaharui karena berasal dari tumbuhan, mampu mengeleminasi emisi gas buang dan efek rumah kaca. Minyak biji jarak pagar juga memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin karena termasuk kelompok minyak tidak mengering. Produksi minyak pagar secara besar-besaran sebagai biodiesel tidak akan mengganggu produksi minyak makan nasional karena tidak termasuk dalam kategori minyak makan (edible oil), kebutuhan industry oleokimia dan ekspor CPO. Lain halnya dengan minyak kelapa dan minyak kelapa sawit yang termasuk dalam kategori minyak makan (edible oil). Penggunaan biodiesel sebagai sumber energi semakin menuntut untuk segera direalisasikan karena merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar energy fosil di masa yang akan datang.
Kata kunci : Tanaman jarak, biji jarak pagar, biodiesel
Abstract
Jatropha curcas (Jatropha curcas L.) is a plant that the seeds contain oil that can be used directly as an oil replacement lamps and kerosene stoves, and further processed into biodiesel instead of diesel fuel, are also useful as a raw material variety of medicines, soap making, paints, and cosmetics. Growth and manifolding easy, can be through seeds, cuttings and also tissue culture. Biodiesel this can be utilized, well purification ala and also dashed with by petrodiesel without change happening to car or machine diesel engine that utilizes it. It was caused by biodiesel fuel of vegetable oil that has character to take after diesel or diesel fuel oil. Biodiesel this also more environmentally-friendly, can updated since indigenous botanical, can elemination issue gas to discard and greenhouse effect. Oil grades railing distance also have grease character to machine piston because included group oil not mengering.  Railing oil production on a large scale as biodiesel won't trouble oil production eats national because don't include in oil category eat( edible oil ), industry oleokimia's requirement and CPO'S export. Any other thing it with coconut oil and palm oil that includes in oil category eat( edible oil ). Biodiesel's purpose as source of energy gets to charge to soon direalisasikan because constitutes one of solution to settle energy's fuel deficit fossil at proximately.
Key word: Castor, Jatropha curcas seed, biodiesel
1  Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Ketika bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan sebagai energi dan tidak dapat didaur ulang ( non renewable energy ), lama kelamaan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis dan mahal,maka banyak negara berusaha keras mencari sumber energi alternatif. Negara-negara tersebut tidak mau terus-menerus bergantung pada BBM yang mahal dan menguras devisa. Selain tebu dan tanaman lain yang bisa diproses menjadi etanol sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Bumi (BBM) dan atau pengganti energi fosil ( solar, minyak tanah dan minyak bakar),  ada pula Jarak Pagar (Jatropha curcas L) yang bisa menjadi sumber energi alternatif dan menjadi bahan bakar hayati dengan sumber energi terbarukan ( renewable  energy ) atau energi hijau yang terbarukan ( biofuel ). Menurut data Automotive Diesel Oil, konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Diperkirakan 10─15 tahun mendatang,  cadangan minyak di Indonesia akan mulai habis. Perkiraan ini terbukti dengan adanya kelangkaan BBM di beberapa daerah di Indonesia.
Maka dari itu secepat mungkin untuk direalisasi ke masyarakat luas agar penggunaan bahan bakar fosil dapat lebih dikurangi dan solusi untuk menghadapi kelangkaan bahan bakar fosil di masa mendatang. Minyak jarak pagar juga tidak termasuk ke dalam kategori minyak makan (edible oil) sehingga pemanfaatnya tidak akan mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasional.
1.1 Rumusan Masalah
1.1.1        Bagaimana pengklasifikasian jarak pagar dan morfologinya ?
1.1.2        Bagaimana budidaya jarak pagar ?
1.1.3        Bagaimana proses ekstraksi minyak biji jarak pagar ( Crude Jatropha Curcas Oil atau CJCO) dan pemanfaatan limbah hasil produksi?
1.2  Tujuan Penulisan
1.2.1        Untuk mengetahui pengklasifikasian jarak pagar dan morfologinya.
1.2.2        Untuk mengetahui budidaya jarak pagar.
1.2.3        Untuk mengetahui proses ekstraksi minyak biji jarak pagar ( Crude Jatropha Curcas Oil atau CJCO ) dan pemanfaatan limbah hasil produksi.



1.3  Manfaat Penulisan
1.4.1    Bagi mahasiswa
            Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pengolahan dan budidaya tanaman jarak pagar, sehingga jika ada masalah yang timbul dapat didiskusikan dengan dosen atau mahasiswa lain pada saat mendapat mata kuliah yang menyangkut masalah tersebut.
1.4.2        Bagi Masyarakat
            Dengan diadakan penulisan artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat terutama petani yang ada tentang budidaya tanaman jarak pagar yang tepat dalam pengelolaan tanaman dan hasilnya.
2  Metode Penulisan
Adapun metode yang penulis gunakan dalam pembuatan artikel ini adalah metode kajian pustaka yaitu dengan mencari materi tentang tanaman jarak pagar yang ada di dalam literatur buku ajar atau buku-buku yang membahas tentang tanaman jarak pagar dengan mencarinya diperpustakaan.
3  Hasil dan Pembahasan
3.1       Pengklasifikasian Dan Morfologi Jarak Pagar.
Jarak Pagar berbeda dengan jarak kaliki atau jarak kepyar atau Jarak kosta (Ricinus communis), yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun, buahnya berbulu seperti rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan sebagai bahan baku atau bahan tambahan industri cat vernis, plastik, farmasi, dan kosmetika, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Akan tetapi, minyak jarak kepyar tidak cocok digunakan sebagai bahan bakar biofuel karena terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai pelumas. Jarak kaliki (Ricinus communis), merupakan tanaman tahunan berumur pendek ( bianual), berbuah setahun sekali ( terminal ), sedangkan jarak pagar ( Jatropha curcas ) mampu berbuah terus menerus apabila Agroklimatnya mendukung.
Jarak pagar mempunyai sosok yang kekar, batang berkayu bulat dan mengandung banyak getah. Tinggi mencapai 5 meter dan mampu hidup sampai 50 tahun. Daun tunggal, lebar, menjari dengan sisi berlekuk-lekuk sebanyak 3 – 5 buah., bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai, berumah satu dan uniseksual, kadang-kadang ditemukan bunga hermaprodit. Jumlah bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak daripada bunga jantan. Buah berbentuk buah kendaga, oval atau  bulat telur, berupa buah kotak berdiameter 2 – 4 cm dengan permukaan tidak berbulu ( gundul ) dan berwarna hijau ketika masih muda dan  setelah tua kuning kecoklatan.  Buah jarak tidak masak serentak Buah jarak pagar terbagi menjadi 3 ruangan, masing-masing ruangan 1 biji. Biji berbentuk bulat lonjong berwarna cokelat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4 – 0,6 gram/biji. Jarak pagar termasuk dalam familia Euphorbiaceae satu famili dengan tanaman karet dan ubikayu. Adapun klsifikasi Jarak pagar sebagai berikut :
Divisi               : Spermatophyta                  
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Jatropha
Gambar 1. Jarak Pagar
Spesies            : Jatropha curcas L.

Jarak Pagar dapat ditemukan tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Umumnya terdapat di pagar-pagar rumah dan kebun atau sepanjang tepi jalan, tapi jarang ditemui berupa hamparan. Tanaman Jarak pagar berbentuk pohon kecil maupun belukar besar yang tingginya mencapai lima meter. Cabang-cabang pohon ini bergetah dan dapat diperbanyak dengan biji, setek atau kultur jaringan dan mulai berbuah delapan bulan setelah ditanam dengan produktivitas 0,5 – 1,0 ton biji kering/ha/tahun. Selanjutnya akan meningkat secara bertahap dan akan stabil sekitar 5 ton pada tahun ke lima setelah tanam.
3.2       Pembudidayaan Jarak Pagar
Untuk membudidayakan jarak pagar para petani dapat melakukan cara sebagai berikut.
Persyaratan Lingkungan
Tanaman jarak sebagai tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang sangat kritis dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Agar pertumbuhannya optimal maka diperlukan  Latitut 50º LU – 40º LS, Altitut 0 – 2000 m dpl, suhu berkisar antara 18º- 30oC. Pada daerah dengan suhu rendah ( <18oC) menghambat pertumbuhan, sedangkan pada suhu tinggi ( > 35oC) menyebabkan gugur daun dan bunga, buah kering sehingga produksi menurun. Curah hujan antara 300 mm – 1200 mm per tahun. Dapat tumbuh pada daerah yang kurang subur tetapi drainase baik tidak teergenag dan pH tanah antara 5,0 – 6,5.
Persiapan Lahan
            Kegiatan persiapan lahan meliputi pembukaan lahan (land clearing), pengajiran dan pembuatan lubang tanam. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari semak belukar terutama disekitar calon tempat tanam. Penanaman dengan jarak tanam 2.0 m x 3.0 m di dapatkan populasi sebanyak 1600 pohon/ha), jarak tanam 2.0 m x 2.0 m didapatkan populasi sebanyak  2500 pohon/ha) atau jarak tanam 1.5 m x 2.0 m didapatkan populasi sebanyak 3300 pohon/ha). Pada areal yang miring sebaiknya digunakan sistem kontur dengan jarak dalam barisan 1.5 m. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x  40 cm x 40 cm.
Pembibitan
Bahan tanam dapat berasal dari stek cabang atau batang, maupun benih. Bahkan penyediaan bibit dengan tekhnik kultur jaringan dimungkinkan. Jika menggunakan setek dipilih cabang atau batang yang telah cukup berkayu. Sedangkan untuk benih dipilih dari biji yang telah cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam. Pembibitan dapat dilakukan di polibag atau di bedengan. Setiap polibag diisi media tanam berupa tanah lapisan atas (top soil) dan dicampur pupuk kandang. Setiap polibag ditanami 1 (satu) benih. Tempat pembibitan diberi naungan atau atap dengan bahan dapat berupa daun kelapa, jerami atau paranet. Lama di pembibitan 2 - 3 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama pembibitan antara lain penyiraman (setiap hari 2 kali pagi dan sore), penyiangan dengan melakukan pembersihan gulma sekitar tanaman dan seleksi dengan memilih bibit yang pertumbuhannya baik.
Penanaman 
Penanaman dilakukan pada awal atau selama musin penghujan sehingga kebutuhan air bagi tanaman cukup tersedia. Bibit yang ditanam dipilih yang sehat dan cukup kuat serta tinggi bibit sekitar 50 cm atau lebih. Penanaman dapat juga dilakukan secara langsung di lapangan (tanpa pembibitan) dengan menggunakan stek cabang atau batang.Dalam budidaya tanaman jarak pagar disarankan menerapkan sistem tumpangsari dengan tanaman lain seperti jagung, wijen, atau padi ladang sehingga selain mengurangi resiko serangan hama penyakit juga diversivikasi hasil. Jika pola penanaman dengan tumpangsari maka jarak tanam digunakan jarak agak lebar misalnya 2.0 m x 3.0 m.
Pengendalian Gulma
Gulma disekitar tanaman dikendalikan baik secara manual / mekanis maupun secara kimia. Pelaksanaan pengendalian gulma dapat bersamaan dengan kegiatan pembumbunan barisan tanaman.
Pemupukan
Pada prinsipnya pemberian pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Jenis dan dosis pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan tingkat kesu buran tanah setempat. Belum ada dosis rekomendasi khusus untuk tanaman jarak pagar. Tanaman memerlukan pupuk organik/kompos/kandang, N, P, K dan Mg untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bakteri mikorizajuga membantu, untuk tanah yang kandungan fosfatnya terbatas. Apabila kandungan nitrogen rendah maka bunga akan gugur dan menggangu produksi biji.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan jumlah cabang produktif. Pemangkasan batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah untuk meningkatkan jumlah cabang. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang telah cukup berkayu (warna coklat keabu-abuan).
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman jarak pagar yang ditanam petani di Indonesia umumnya sedikit atau hampir tidak ada serangan hama dan penyakit. Hal ini kemungkinan disebabkan sistem penana mannya yang umumnya dicampur dengan tanaman lain seperti gamal (Glyrecidia sepium) dan waru. Jika penanaman dilakukan secara luas apalagi dengan sistem monokultur diduga akan timbul serangan hama dan penyakit.
Pada sistem penanaman jarak di Tanzania dan Nicaragua dilaporkan adanya serangan serangga pada inflorecent bunga dan buah serta serangan rayap pada pangkal batang. Untuk itu pengendalian dapat dilakukan secara teknis maupun kimia.
Pemanenan
Panen pertama akan dimulai umur tanaman 8-9 bulan dan akan terus menerus berbuah sepanjang tahun. produksi puncak akan dimulai tahun ke-5 di bawah lima tahun produksi nya belum maksimal dan akan terus meningkat.
Jumlah panen / 1 Ha
Besar panen dalam 1 ha tergantung banyak faktor, diantaranya kerapatan tanaman, intensitas sinar matahari, kesuburan tanah, cara pemeliharaan dsb, hanya sebagai gambaran produksi per Ha akan berkisar antara 10 sampai dengan 20 ton per tahun. Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) mulai berbunga setelah umur 3 - 4 bulan, sedangkan pembentukan buah mulai pada umur 4 - 5 bulan. Pemanenan dilakukan jika buah telah masak, dicirikan kulit buah berwarna kuning dan kemudian mulai mengering. Biasanya buah masak setelah berumur 5 - 6 bulan. Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup lebih dari 20 tahun apabila dipelihara dengan baik.
Pemanenan dengan cara memetik buah yang telah masak dengan tangan atau gunting. Produktivitas tanaman jarak berkisar antara 3.5 - 4.5 kg biji / pohon / tahun. Produksi akan stabil setelah tanaman berumur lebih dari 1 tahun. Dengan tingkat populasi tanaman antara 2500 - 3300 pohon / ha, maka tingkat produktivitas antara 8 - 15 ton biji / ha. Jika rendemen minyak sebesar 35 % maka setiap ha lahan dapat diperoleh 2.5 - 5 ton minyak / ha / tahun.

3.3       Proses Ekstraksi Minyak Biji Jarak Pagar ( Crude Jatropha Curcas Oil atau CJCO)
Keterangan Gambar:
1. Hopper
2.Ruang Pengupasan
3 Separator
4. Motor Penggerak
Spesifikasi:
Dimensi:
1.Panjang = 180 cm
2.Lebar = 90 cm
3.Tinggi = 175cm
4.Tenaga Penggerak Motor bensin 5,5 PK
5.Kapasitas Kerja Alat :250 Kg biji per jam
        
             Gambar 2. Mesin Pemecah Buah/Kapsul Jarak Pagar
Pengeringan dan Pengupasan
Pertama adalah mengeringkan buah jarak untuk mempermudah proses pengupasan kulit buah, dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. Setelah kering buah ditaruh ditempat teduh menunggu proses pengupasan. Setelah itu buah dikupas dengan cara  : buah yang sudah kering diletakkan di atas permukaan yang keras seperti lantai semen atau meja, lalu digiling atau ditekan dengan sebuah kayu sehingga kulit buah pecah dan biji keluar. Untuk pengupasan bisa menggunakan alat yang lebih modern yaitu dengan mesin yang telah dibuat oleh ITB atau Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong.
Proses Ekstraksi
Gambar  3. mesin ekstraksi minyak biji jarak

 Minyak Jarak alami dibuat dari daging buah  (kernel ). Alat yang digunakan untuk membuat minyak kasar antara lain pengepres yang dapat digerakkan dengan tangan atau mesin dengan teknologi yang sederhana sehingga dapat diaplikasikan di daerah pedesaan. Selain alat yang sederhana ada juga alat yang modern, misalnya mesin expeller, berfungsi untuk memeras kernel jarak pagar agar keluar minyak jarak alaminya, kemudian minyak tadi dialirkan ke tangki degumming untuk menghilangkan getah dari biji , tangki ini bertujuan untuk menghilangkan  fosfor ( fosfolipid) dan pemanasan digunakan untuk menghilangkan asam lemak bebas.. Ke dua bahan tersebut harus dihilangkan jika minyak jarak digunakan sebagai biodesel karena  fosfor dapat mengendap sebagai kerak diruang bakar diesel sedangkan asam lemak bebas bersifat korosif yang dapat merusak komponen mesin diesel. Kemudia filer press digunakan untuk menyaring hasil degumming, hasil dari saringan adalah minyak yang sebenarnya, kental licin, dan berbau tidak menyolok.
Pembuatan Biodesel
Proses pembuatan Biodesel yang disebut transesterifikasi relatif sederhana yakni dengan cara lemak atau minyak lemak yang diperoleh dari CJCO ( Jarak pagar) atau CPO ( kelapa sawit) di beri metanol ( bisa diperoleh dari gas bumi atau biomassa) atau etanol dalam keadaan katalis ( yaitu diberi KOH) dan dipanaskan dengan suhu diatur 25 – 80oC maka akan menjadi ester metil/etil, asam-asam lemak ( biodesel) dan Gliserin.  Gliserin merupakan produk samping yang dapat digunakan pada industri farmasi, sabun dan kosmetik. Tujuan dari proses transesterifikasi adalah untuk menurunkan viskositas atau kekentalan CJCO sehingga akan menyamai petrodiesel ( solar atau ADO ) hingga mencapai nilai 4,84 cst. Sehingga didaptlah biodiesel dari minyak biji jarak pagar.
VI Penutup
4.1 Simpulan
Dalam pembudidayaan jarak pagar tidak begitu mengalami kendala terutama dalam mengatasi hama dan penyakit, memiliki rentangan iklim yang cukup mudah untuk pembudidayaannya. Jarak pagar sudah dapat dipanen bijinya dalam kurun waktu 5 – 6 bulan. Untuk memproses biji jarak pagar menjadi biodiesel prosedurnya dimulai dari pengeringan dan pengupasan biji jarak pagar, dilanjutkan dengan proses ekstraksi biji jarak menjadi minyak dan yang terakhir adalah proses pembuatan biodiesel dengan menurunkan viskositas  ( kekentalan ) dari biji jarak sehingga dapat menyerupai minyak solar. Semua proses ini dapat dilakukan secara mekanik dan mesin untuk mengerjakannya telah dirancang oleh para peneliti peneliti berbakat dan berkompeten yang di miliki bangsa kita.
4.2 Saran
Mengingat semakin langkanya bahan bakar minyak yang berasal dari  fosil makin menipis ini terbukti dengn terjadinya kelangkaan BBM di SPBU yang ada, maka dari itu minyak jarak pagar yang dapat dijadikan energi alternatif pengganti bahan bakar fosil, secepatnya direalisasikan ke masyarakat luas untuk mengatasi permasalahan krisis energi bahan bakar. Tidak hanya sebagai bahan penelitian saja.  Hal ini juga didukung dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh biodiesel yang berasal dari biji minyak pagar ini terutamanya dalam masalah lingkungan, dalam perawatan mesin diesel yang menggunakannya dan tidak dimiliki oleh minyak bahan bakar dari fosil.
Daftar Pustaka
Alamsyah, A.N. 2006. Biodesel Jarak Pagar. Agromedia Pustaka. Jakarta.
APEC Biofuels – http://www.biofuels.apec.org/. (Online).( Di akses tanggal 2 November 2009)
Biodiesel AUSTINDO – http://bahasa.biodieselindonesia.com/indexx.php. (Online). ( Di akses tanggal  2 November 2009)
Biofuel Indonesia – http://www.biofuelindonesia.com/.(Online). ( Di akses tanggal 2 November 2009)
Hambali, Erliza .dkk. 2007. Jarak Pagar Sebagai Penghasil Biodiesel. Penebar Swadaya. Jakarta
Pambudi, Nugroho Agung. 06-03-2008. http://www.chem-is try .org /artikel _kimia /teknologi_tepat_guna/ (Online). ( Di akses tanggal 2 November 2009)
Presiden Republik Indonesia, 2006, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional, Jakarta. (Online). ( Di akses tanggal 2 November 2009)
Prihandana, R dan Hendroko,R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak pagar. Agromedia. Jakarta.
Singh, R.K and Misra, 2005, Biofels from Biomass, Department of Chemical Engineering National Institue of Technology, Rourkela
Sudrajat, 2006, Memproduksi Biodiesel Jarak Pagar, Jakarta, Penerbit Swadaya.
Susilo, B. 2006. Biodesel, Inovasi dan Technologi. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007, BBN, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak Bumi dan Gas, Jakarta, Penerbit Swadaya.
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar