KEGIATAN I
PENENTUAN POLA SULUR JARI TANGAN
I. Landasan teori
Timbulnya berbagai variasi di dalam
suatu kelas fenotip disebabkan karena pengaruh gen ganda ( poligen atau
multiple gen), misalnya poligen pada manusia antara lain perbedaan pigmentasi
kulit, perbedaan tinggi tubuh, sidik jari, bibir sumbing dan celah langit
–langit.
Pada kegiatan ini dilakukan penentuan
pola sulur jari tangan (sidik jari). Sulur – sulur dermis diwariskan secara
poligen. Sulur-sulur dermis seseorang akan tetap mulai usia 3-4 bulan
kehamilan, dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan sistem Galton,
dapat dibedakan 3 pola utama yaitu : pola arch ( pola lengkung), pola loop (
pola sosok), pola whorl ( pola lingkaran).
Pada pola loop ada dua macam yaitu
loop radial bila yang terbuka ke ujung jari, loop ulnar bila yang terbuka ke pangkal
jari. Pola loop mempunyai satu triradius, pola whorl mempunyai lebih dari satu
triradius sedang pola arch tidak memiliki triradius. Frekuensi pola – pola
tersebut diatas berbeda untuk setiap bangsa, juga berbeda untuk laki-laki dan
wanita. Pada populasi orang kulit putih dan kulit hitam banyak dijumpai yang
memiliki pola loops. Sedang pola whorl banyak dijumpai pada populasi bangsa
Mongoloid, populasi penduduk asli Australia, dan populasi bangsa Melanesia di
Pasifik. Pola arch dijumpai paling sedikit ditemukan untuk semua populasi bangsa,
biasanya jumlahnya kurang dari 10 %. Hanya pada populasi Bushman ( bangsa
negroit yang hidup di Afrika Selatan ) pola arch dijumpai lebih dari 10%. Dalam
populasi rata-rata pola arch dijumpai 5%, pola loop 65 – 70 % dan pola whorl 25
– 30 %.
II . Tujuan praktek
a.
mengetahui pola sulur jari
tangan
b.
menguji perbandingan genetik
pola sulur dari populasi mahasiswa dalam satu kelas dengan menggunakan Chi-
Square.
III. Alat / bahan yang dibutuhkan
a.
tinta stempel
b.
kertas tulis
c.
kaca pembesar
IV. Cara kerja
1.
Mengenakan 10 jari tangan pada
tinta stempel
2.
Menempelkan pada kertas yang
tersedia
3.
Mengamati bekas sidik jari pada
kertas dengan menggunakan kaca pembesar.
4.
Menentukan tipe/ pola sulur
kesepuluh jari tangan.
5.
Menghitung frekuensi masing –
masing pola pada seluruh kelas masukkan dalam tabel kolom o ( observed value)
V. Hasil pengamatan
Tangan
|
Ibu jari
|
telunjuk
|
Jari tengah
|
Jari manis
|
kelingking
|
Kanan
|
|||||
Kiri
|
Tabel perhitungan Chi Square
Arch
|
Loop
|
Whorl
|
Jumlah
|
|
o
|
2
|
70
|
28
|
100
|
e
|
5
|
70
|
25
|
100
|
d
|
3
|
0
|
3
|
0
|
d²/e
|
1,8
|
0
|
0,36
|
X2
|
Keterangan :
X² = Chi- square
d =
deviation (penyimpangan ) = o-e
e = Expected value ( hasil yang diharapkan)
o =
observed value ( hasil yang diperoleh)
Db= 3 -1 = 2
VI. Pembahasan
Dari table data diatas
dapat diketahui bahwa nilai dari X2 = 1,8 + 0,36 = 2,16, ini
menunjukkan pada tabel terletak pada 0,50-0,25 melebihi taraf signifikansi 0,05.
Jadi data tersebut > 0,05 dan dianggap sangat signifikan pada table karena
melebihi data yang ada. Dilihat dari jumlah yang ada menujukkan bahwa bentuk
loop paling banyak, ini berarti bahwa orang tersebut merupakan bagian dari
orang yang berkulit putih dan hitam. Data yang diperoleh dari hasil kegiatan
saya sendiri menunjukkan bahwa loop juga paling banyak dengan 6 jari( jari
manis,tengah, dan telunjuk keseluruhan dari tangan kanan dan kiri) dan whorl 4
jari ( telunjuk, jempol, baik yang kiri maupun yang kanan.
Pada data untuk
seluruh kelas didapatkan frekwensi dari loop yaitu 70/100x100%=70% , whorl 28/100x100%=28%,dan
arch 2/100x100%=2%. Pada data tersebut menunjukkan bahwa loop memiliki jumlah
yang terbanyak. Dari data frekuensi terlihat bahwa loop memiliki jumlah
terbanyak hal ini terjadi karena sabagian besar mahasiswa memiliki kulit sawo
matang yang merupakan cirri khas kulit orang daerah tropis. Dari hasil pengamatan dan perhitungan tidak
terjadi penyimpangan, karena data yang X2 yang diperoleh melebihi
taraf signifikansi.. Jumlah yang didapat pada saat percobaan menunjukkan bahwa
besar tipe jari yang mereka miliki adalah loop, kemudian baru whorl dan yang
paling sedikit adalah arch, karena merupakan bentuk gerigi yang dimiliki oleh
sebagian besar orang yang berkulit hitam.
Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum didapatkan
bahwa yang paling banyak pola sulurnya adalah loop kemudian whorl dan yang
paling sedikit adalah arch.
2. Hasil tabulasi data dengan
menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa data tersebut memenuhi taraf
signifikansi.
Daftar pustaka
Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Undiksha Singaraja
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Suryo, Ir. 1996. Genetika. Proyek Pendidikan tenaga
akademik: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
KEGIATAN II
JUMLAH SULUR / RIGI JARI TANGAN
II.
Landasan Teori
Jumlah sulur atau rigi – rigi jari
tangan berbeda untuk laki - laki dan perempuan. Jumlah rigi dihitung mulai dari
tri radius sampai kepusat dari pola sulur jari. Tri radius yaitu titik – titik
darimana rigi- rigi menuju ketiga arah dengan sudut kira-kira 120°. Pola arch
tidak memilki triradius sehingga perhitungan rigi tidak dilakukan. Jika ada dua
atau lebih triradius maka yang diambil adalah hasil perhitungan sulur
terbanyak. Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi maka rigi dari semua jari
dijumlahkan, hal ini disebut dengan Total finger ridge count. Pada
perempuan jumlah rigi rata – rata 127 sedang pada laki-laki 144 ( Suryo,
Genetika Manusia, 1986)
II. Tujuan Praktek
1. Untuk mengetahui jumlah rigi pada setiap mahasiswa
2. Untuk mengetahui ada
tidaknya penyimpangn dengan frekuensi pada populasi pada umumnya ( dengan Chi-
Square)
III. Alat dan bahan yang dibutuhkan
1.
tinta stempel
2.
kertas tulis
3.
kaca pembesar
IV. Cara kerja
1.
Mengenakan 10 ujung jari tangan
sdr. pada tinta stempel dan menempelkan pada kertas yang tersedia.( dapat
menggunakan cap tangn hasil cap jari pada praktikum penentuan pola sulur)
2.
Menghitung jumlah rigi-rigi
dari kesepuluh jari tangan sdr
3.
Memasukkan hasil perhitungan dalam
tabel
4.
Menghitung rata-rata jumlah
rigi pada mahasiswa putra dan putri
5.
Uji perbandingan genetik dengan
menggunakan Chi – Square
V. Hasil pengamatan
Ibu jari
|
Jari telunjuk
|
Jari tengah
|
Jari manis
|
kelingking
|
|||||||||||
A
|
L
|
W
|
A
|
L
|
W
|
A
|
L
|
W
|
A
|
L
|
W
|
A
|
L
|
W
|
|
Pola sulur
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||||||||
Jumlah rigi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Keterangan :
A = arch L = loop W = whorl
Jumlah rigi pada mahasiswa
seluruh kelas.
No mahasiswa
|
Jumlah rigi
|
|
putra
|
putri
|
|
1
|
162
|
133
|
2
|
113
|
88
|
3
|
132
|
114
|
4
|
25
|
109
|
5
|
55
|
96
|
6
|
152
|
145
|
7
|
145
|
159
|
8
|
121
|
153
|
9
|
187
|
79
|
10
|
101
|
108
|
Rata-rata
|
119,3
|
118,4
|
Uji Perbandingan genetik
Jumlah rigi
|
||
putra
|
putri
|
|
o
|
119, 3
|
118,4
|
e
|
144
|
127
|
d
|
-24,7 - 0,5= - 25,2
|
-8,6 - 0,5= - 9,1
|
d²
|
635,04
|
82,81
|
d²/e
|
4,41
|
0,652
|
VI. Pembahasan
Pada data diatas dapat dilihat bahwa
jumlah rigi pada laki- laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Namun untuk
jumlah rigi pada masing-masing mahasiswa adalah bervariasi dan jumlahnya
barkisar antara 25-180, Pada perempuan jumlah rigi rata – rata 127 sedang pada
laki-laki 144 ( Suryo, Genetika Manusia, 1986). Jadi beberapa mahasiswa yang
mengalami penyimpangan dalam jumlah rigi sidik jari mereka. Pola penurunan tipe
sidik jari ini merupakan pewarisan yang secara genetis dari masih bayi dan
tidak bisa berubah. d hasil tabulasi data dengan X2 menunjukkan
adanya penyimpangan yakni 4,41+0,652=5,062 dimana nilai ini menunjukkan berada pada 0,05 – 0,01 yang berarti <
0,05 dan data yang ada tidak signifikan dan terjadi penyimpangan. Dilihat dari
jari saya sendiri terlihat bahwa loop jumlahnya paling banyak kemudian whorl
dan tidak ada tipe arch dapat dirinci pada tabel dibawah ini.
Bagian jari tangan
|
Tangan kanan
|
Tangan kiri
|
jumlah
|
Jempol
|
Whorl 19
|
Whorl 20
|
39
|
Telunjuk
|
Whorl 13
|
Whorl 12
|
25
|
Jari tengah
|
Loop 16
|
Loop 15
|
31
|
Jari manis
|
Loop 14
|
Loop 19
|
33
|
Kelingking
|
Loop 18
|
Loop 16
|
34
|
Jumlah total
|
80
|
82
|
162
|
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah loop lebih banyak dati
jumlah whorl dan jumlah geriginya pada tangan kanan lebih sedikit dibandingkan
dengan yang dikiri. Untuk jumlah whorl baik yang dikiri maupun yang dikanan
jumlahnya sama.
Sedangkan untuk rata-rata sulur pada mahasiswa putra adalah 119,3
dan untuk mahasiswa putrid 118,4 dan terlihat bahwa jumlah rata-tara lebih
banyak pada mahasiswa putra dibandingkan dengan yang putri. Hal ini karena
jumlah jari loop pada mahasiswa laki-laki member kontribusi yang sangat besar.
Dari hasil uji Chi Square pada jumlah total dari jari seluruh mahasiswa <
0,05 dan data tersebut tidak signifikan atau menyimpang dari data normal hal
ini terjadi karena jumlah jari pada masing-masing mahasiswa melebihi jumlah
ketentuan yang ada dan dapula yang sangat ekstrim kurangnya yang mencapai angka
25. Nilai X2 adalah 5,062.
Kesimpulan
Dari hasil tabulasi data diperoleh
nilai yang kurang dari taraf signifikansi > 0,05. Dengan nilai X2 adalah 5,062 yang berada pada 0,05 – 0,01 yang berarti < 0,05 sehingga terjadi
penyimpangan.
Daftar pustaka
Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Undiksha Singaraja
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Suryo, Ir. 1996. Genetika. Proyek Pendidikan tenaga
akademik: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
KEGIATAN III
GEN – GEN YANG DIPENGARUHI JENIS
KELAMIN
( SEX INFLUANCED GENES)
I.
Landasan teori
Beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh gen autosomal ada yang ekspresinya dipengaruhi oleh seks (
jenis kelaminnya). Sifat tersebut dapat tampak pada kedua jenis seks, tetapi
pada salah satu seks ekspresinya lebih besar disbanding seks lainnya. Kepala
botak , panjang jari telunjuk merupakan contoh dari kasus ini. Jari telunjuk
yang lebih pendek dari pada jari manis ditentukan oleh gen dominant pada
laki-laki, sedang pada wanita bersifat resesif.
Genotif
|
Laki-laki
|
perempuan
|
LL
Ll
ll
|
Telunjuk pendek
Telunjuk pendek
Telunjuk panjang
|
Telunjuk pendek
Telunjuk panjang
Telunjuk panjang
|
II.
Tujuan praktek
Untuk mengetahui adanya pengaruh jenis
kelamin pada gen autosomal yang mempengaruhi panjang pendeknya jari telunjuk
III.
Alat dan bahan yang
digunakan
1.
tangan kiri atau kanan
2.
alas untuk meletakkan
tangan ( meja, kertas, buku dll)
IV.
Cara kerja
1.
Meletakkan tangan pada suatu
alas yang terdapat garis horizontal sehingga jari manis menyinggung garis
horizontal tersebut. Perhatikan jari telunjuk, berada di bawah garis horizontal
(yang berarti telunjuk lebih pendek) atau melewati garis horizontal ( yang
berarti telunjuk lebih panjang).
2.
Menggambarkan hasil pengamatan
pada selembar kertas dan menuliskan hasilnya.
V.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan pada tangan saya terlihat bahwa telunjuk saya berada sedikit dibawah
garis horizontal,ini dapat berarti jari telunjuk sayabergenotif Ll atau LL,
sedangkan untuk telunjuk kiri ada sedikit perbedaan yaitu jarak telunjuk berada
jauh dari garis horizontal jika dibandingkan dengan yang kanan. Antara telunjuk
laki-laki dan perempuan seperti yang terlihat pada tabel diatas. Hal ini
terjadi karena adanya pengaruh jenis kelamin pada gen autosomal yang
dipengaruhi oleh sex influenced genes.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan menunjukkan
bahwa laki-laki memiliki telunjuk pendek dengan genotif dominan dibandingkan
dengan perempuan.
Daftar pustaka
Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Undiksha
Singaraja
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Suryo, Ir. 1996. Genetika. Proyek Pendidikan tenaga
akademik: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar