Selasa, 15 Mei 2012

Genetika (PENENTUAN POLA SULUR JARI TANGAN)


KEGIATAN I
PENENTUAN POLA SULUR JARI TANGAN

I. Landasan teori
Timbulnya berbagai variasi di dalam suatu kelas fenotip disebabkan karena pengaruh gen ganda ( poligen atau multiple gen), misalnya poligen pada manusia antara lain perbedaan pigmentasi kulit, perbedaan tinggi tubuh, sidik jari, bibir sumbing dan celah langit –langit.
Pada kegiatan ini dilakukan penentuan pola sulur jari tangan (sidik jari). Sulur – sulur dermis diwariskan secara poligen. Sulur-sulur dermis seseorang akan tetap mulai usia 3-4 bulan kehamilan, dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan sistem Galton, dapat dibedakan 3 pola utama yaitu : pola arch ( pola lengkung), pola loop ( pola sosok), pola whorl ( pola lingkaran).
Pada pola loop ada dua macam yaitu loop radial bila yang terbuka ke ujung jari, loop ulnar bila yang terbuka ke pangkal jari. Pola loop mempunyai satu triradius, pola whorl mempunyai lebih dari satu triradius sedang pola arch tidak memiliki triradius. Frekuensi pola – pola tersebut diatas berbeda untuk setiap bangsa, juga berbeda untuk laki-laki dan wanita. Pada populasi orang kulit putih dan kulit hitam banyak dijumpai yang memiliki pola loops. Sedang pola whorl banyak dijumpai pada populasi bangsa Mongoloid, populasi penduduk asli Australia, dan populasi bangsa Melanesia di Pasifik. Pola arch dijumpai paling sedikit ditemukan untuk semua populasi bangsa, biasanya jumlahnya kurang dari 10 %. Hanya pada populasi Bushman ( bangsa negroit yang hidup di Afrika Selatan ) pola arch dijumpai lebih dari 10%. Dalam populasi rata-rata pola arch dijumpai 5%, pola loop 65 – 70 % dan pola whorl 25 – 30 %.
II . Tujuan praktek
a.       mengetahui pola sulur jari tangan
b.      menguji perbandingan genetik pola sulur dari populasi mahasiswa dalam satu kelas dengan menggunakan Chi- Square.
III. Alat / bahan yang dibutuhkan 
a.       tinta stempel
b.      kertas tulis
c.       kaca pembesar
IV. Cara kerja
1.      Mengenakan 10 jari tangan pada tinta stempel
2.      Menempelkan pada kertas yang tersedia
3.      Mengamati bekas sidik jari pada kertas dengan menggunakan kaca pembesar.
4.      Menentukan tipe/ pola sulur kesepuluh  jari tangan.
5.      Menghitung frekuensi masing – masing pola pada seluruh kelas masukkan dalam tabel kolom o ( observed value)
V. Hasil pengamatan
   Tangan
  Ibu jari
  telunjuk
  Jari tengah
  Jari manis
  kelingking
 
  Kanan









 
Kiri









Tabel perhitungan Chi Square

      Arch
         Loop
      Whorl
      Jumlah
o
2
70
28
100
e
5
70
25
100
d
3
0
3
0
          d²/e
1,8
0
0,36
X2

Keterangan :
    X²   = Chi- square
    d     = deviation (penyimpangan ) = o-e
    e     = Expected value ( hasil yang diharapkan)
    o     = observed value ( hasil yang diperoleh)
Db= 3 -1 = 2
VI. Pembahasan
Dari table data diatas dapat diketahui bahwa nilai dari X2 = 1,8 + 0,36 = 2,16, ini menunjukkan pada tabel terletak pada 0,50-0,25 melebihi taraf signifikansi 0,05. Jadi data tersebut > 0,05 dan dianggap sangat signifikan pada table karena melebihi data yang ada. Dilihat dari jumlah yang ada menujukkan bahwa bentuk loop paling banyak, ini berarti bahwa orang tersebut merupakan bagian dari orang yang berkulit putih dan hitam. Data yang diperoleh dari hasil kegiatan saya sendiri menunjukkan bahwa loop juga paling banyak dengan 6 jari( jari manis,tengah, dan telunjuk keseluruhan dari tangan kanan dan kiri) dan whorl 4 jari ( telunjuk, jempol, baik yang kiri maupun yang kanan.
Pada data untuk seluruh kelas didapatkan frekwensi dari loop yaitu 70/100x100%=70% , whorl 28/100x100%=28%,dan arch 2/100x100%=2%. Pada data tersebut menunjukkan bahwa loop memiliki jumlah yang terbanyak. Dari data frekuensi terlihat bahwa loop memiliki jumlah terbanyak hal ini terjadi karena sabagian besar mahasiswa memiliki kulit sawo matang yang merupakan cirri khas kulit orang daerah tropis.  Dari hasil pengamatan dan perhitungan tidak terjadi penyimpangan, karena data yang X2 yang diperoleh melebihi taraf signifikansi.. Jumlah yang didapat pada saat percobaan menunjukkan bahwa besar tipe jari yang mereka miliki adalah loop, kemudian baru whorl dan yang paling sedikit adalah arch, karena merupakan bentuk gerigi yang dimiliki oleh sebagian besar orang yang berkulit hitam.

Kesimpulan
1.      Dari hasil praktikum didapatkan bahwa yang paling banyak pola sulurnya adalah loop kemudian whorl dan yang paling sedikit adalah arch.
2.      Hasil tabulasi data dengan menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa data tersebut memenuhi taraf signifikansi.


Daftar pustaka
Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Undiksha Singaraja
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Suryo, Ir. 1996. Genetika. Proyek Pendidikan tenaga akademik: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.




KEGIATAN II
JUMLAH SULUR / RIGI JARI TANGAN  
II.    Landasan Teori
Jumlah sulur atau rigi – rigi jari tangan berbeda untuk laki - laki dan perempuan. Jumlah rigi dihitung mulai dari tri radius sampai kepusat dari pola sulur jari. Tri radius yaitu titik – titik darimana rigi- rigi menuju ketiga arah dengan sudut kira-kira 120°. Pola arch tidak memilki triradius sehingga perhitungan rigi tidak dilakukan. Jika ada dua atau lebih triradius maka yang diambil adalah hasil perhitungan sulur terbanyak. Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi maka rigi dari semua jari dijumlahkan, hal ini disebut dengan Total finger ridge count. Pada perempuan jumlah rigi rata – rata 127 sedang pada laki-laki 144 ( Suryo, Genetika Manusia, 1986)
II. Tujuan Praktek  
1. Untuk mengetahui jumlah rigi pada setiap mahasiswa
2.  Untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangn dengan frekuensi pada populasi pada umumnya ( dengan Chi- Square)
III. Alat dan bahan yang dibutuhkan
1.      tinta stempel
2.      kertas tulis
3.      kaca pembesar
IV. Cara kerja
1.      Mengenakan 10 ujung jari tangan sdr. pada tinta stempel dan menempelkan pada kertas yang tersedia.( dapat menggunakan cap tangn hasil cap jari pada praktikum penentuan pola sulur)
2.      Menghitung jumlah rigi-rigi dari kesepuluh jari tangan sdr
3.      Memasukkan hasil perhitungan dalam tabel
4.      Menghitung rata-rata jumlah rigi pada mahasiswa putra dan putri
5.      Uji perbandingan genetik dengan menggunakan Chi – Square




V. Hasil pengamatan
 
    Ibu jari
 Jari telunjuk
Jari tengah
Jari manis
kelingking
 A
 L
W
A
L
W
A
L
W
A
L
W
A
L
W
Pola sulur












Jumlah rigi


2


2

2





2


2


Keterangan :
            A = arch          L = loop          W = whorl
 Jumlah rigi pada mahasiswa seluruh kelas.
   
      No mahasiswa
Jumlah rigi
putra
putri
1
162
133
2
113
88
3
132
114
4
25
109
5
55
96
6
152
145
7
145
159
8
121
153
9
187
79
10
101
108
Rata-rata
119,3
118,4





  Uji Perbandingan genetik

Jumlah rigi
putra
                  putri
o
119, 3
118,4
e
144
127
                      d
-24,7 - 0,5= - 25,2
-8,6 - 0,5= - 9,1
635,04
82,81
d²/e
4,41
0,652

VI. Pembahasan
Pada data diatas dapat dilihat bahwa jumlah rigi pada laki- laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Namun untuk jumlah rigi pada masing-masing mahasiswa adalah bervariasi dan jumlahnya barkisar antara 25-180, Pada perempuan jumlah rigi rata – rata 127 sedang pada laki-laki 144 ( Suryo, Genetika Manusia, 1986). Jadi beberapa mahasiswa yang mengalami penyimpangan dalam jumlah rigi sidik jari mereka. Pola penurunan tipe sidik jari ini merupakan pewarisan yang secara genetis dari masih bayi dan tidak bisa berubah. d hasil tabulasi data dengan X2 menunjukkan adanya penyimpangan yakni 4,41+0,652=5,062 dimana nilai ini menunjukkan berada pada 0,05 – 0,01 yang berarti < 0,05 dan data yang ada tidak signifikan dan terjadi penyimpangan. Dilihat dari jari saya sendiri terlihat bahwa loop jumlahnya paling banyak kemudian whorl dan tidak ada tipe arch dapat dirinci pada tabel dibawah ini.
Bagian jari tangan
Tangan kanan
Tangan kiri
jumlah
Jempol
Whorl 19
Whorl 20
39
Telunjuk
Whorl 13
Whorl 12
25
Jari tengah
Loop 16
Loop 15
31
Jari manis
Loop 14
Loop 19
33
Kelingking
Loop 18
Loop 16
34
Jumlah total
80
82
162

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah loop lebih banyak dati jumlah whorl dan jumlah geriginya pada tangan kanan lebih sedikit dibandingkan dengan yang dikiri. Untuk jumlah whorl baik yang dikiri maupun yang dikanan jumlahnya sama.
Sedangkan untuk rata-rata sulur pada mahasiswa putra adalah 119,3 dan untuk mahasiswa putrid 118,4 dan terlihat bahwa jumlah rata-tara lebih banyak pada mahasiswa putra dibandingkan dengan yang putri. Hal ini karena jumlah jari loop pada mahasiswa laki-laki member kontribusi yang sangat besar. Dari hasil uji Chi Square pada jumlah total dari jari seluruh mahasiswa < 0,05 dan data tersebut tidak signifikan atau menyimpang dari data normal hal ini terjadi karena jumlah jari pada masing-masing mahasiswa melebihi jumlah ketentuan yang ada dan dapula yang sangat ekstrim kurangnya yang mencapai angka 25. Nilai X2 adalah 5,062.



 Kesimpulan
Dari hasil tabulasi data diperoleh nilai yang kurang dari taraf signifikansi > 0,05. Dengan nilai X2 adalah 5,062 yang berada pada 0,05 – 0,01 yang berarti < 0,05 sehingga terjadi penyimpangan.



Daftar pustaka
Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Undiksha Singaraja
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Suryo, Ir. 1996. Genetika. Proyek Pendidikan tenaga akademik: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan












                                                                                                 

KEGIATAN III
GEN – GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN
( SEX INFLUANCED GENES)

I.             Landasan teori
Beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal ada yang ekspresinya dipengaruhi oleh seks ( jenis kelaminnya). Sifat tersebut dapat tampak pada kedua jenis seks, tetapi pada salah satu seks ekspresinya lebih besar disbanding seks lainnya. Kepala botak , panjang jari telunjuk merupakan contoh dari kasus ini. Jari telunjuk yang lebih pendek dari pada jari manis ditentukan oleh gen dominant pada laki-laki, sedang pada wanita bersifat resesif.
              Genotif
           Laki-laki                                                   
             perempuan
             LL
             Ll
             ll
  Telunjuk pendek
  Telunjuk pendek
   Telunjuk panjang
 Telunjuk pendek
 Telunjuk panjang
 Telunjuk panjang

II.          Tujuan praktek
        Untuk mengetahui adanya pengaruh jenis kelamin pada gen autosomal yang mempengaruhi panjang pendeknya jari telunjuk
III.       Alat dan bahan yang digunakan
1.      tangan kiri atau kanan
2.      alas untuk meletakkan tangan  ( meja, kertas, buku dll)
IV.       Cara kerja
1.      Meletakkan tangan pada suatu alas yang terdapat garis horizontal sehingga jari manis menyinggung garis horizontal tersebut. Perhatikan jari telunjuk, berada di bawah garis horizontal (yang berarti telunjuk lebih pendek) atau melewati garis horizontal ( yang berarti telunjuk lebih panjang).
2.      Menggambarkan hasil pengamatan pada selembar kertas dan menuliskan hasilnya.
V.          Pembahasan
            Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tangan saya terlihat bahwa telunjuk saya berada sedikit dibawah garis horizontal,ini dapat berarti jari telunjuk sayabergenotif Ll atau LL, sedangkan untuk telunjuk kiri ada sedikit perbedaan yaitu jarak telunjuk berada jauh dari garis horizontal jika dibandingkan dengan yang kanan. Antara telunjuk laki-laki dan perempuan seperti yang terlihat pada tabel diatas. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh jenis kelamin pada gen autosomal yang dipengaruhi oleh sex influenced genes.




Kesimpulan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa laki-laki memiliki telunjuk pendek dengan genotif dominan dibandingkan dengan perempuan.


Daftar pustaka
Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Undiksha Singaraja
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Suryo, Ir. 1996. Genetika. Proyek Pendidikan tenaga akademik: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar